Mari Belajar Membuat Bali Batik!
Kecintaan masyarakat Bali terhadap penggunaan batik pada saat ada upacara keagamaan membuat industri batik Bali semakin maju dan berkembang dengan cukup baik, terutama keinginan wisatawan mancanegara maupun nusantara yang ingin mengenal dan mengenal kerajinan lokal ini. Membuat perkembangannya terus meningkat, walaupun perkembangan batik di Bali tergolong baru dibandingkan daerah lain seperti Pekalongan, namun hasil produksi kerajinan batik di pulau ini cukup terkenal, sejajar dengan produsen batik dari daerah lain.
Proses pembuatan Batik Bali
Dalam membuat batik, Anda perlu mempersiapkan bahan-bahan dan alat-alat berikut:
- kain mori (dari katun atau sutra ok)
- Canting untuk membuat atau bentuk motif
- Tempat untuk melampirkan kain
- Meleleh lilin (malam)
- Sebuah kompor (satu kecil) dan pot dan untuk pemanasan
- mewarnai Solusi
Cara membuat batik Bali
Berikut langkah-langkah dalam membuat batik Bali:
Langkah pertama adalah membuat desain batik Bali yang biasa dikenal dengan molani. Untuk menentukan motif terbaik, setiap orang biasanya memiliki selera favorit yang berbeda-beda. Beberapa di antara mereka akan membuat motif-motif indahnya sendiri, namun yang lain akan mengikuti motif-motif umum yang mereka ketahui. Di Indonesia sendiri, motif yang biasa dipilih dan digunakan adalah batik klasik yang banyak memainkan simbol, dan batik pesisir dengan ciri khas yang bagus, natural, dan sederhana seperti gambar kupu-kupu dan bunga. Membuat desain atau motif bisa menggunakan pensil.
Setelah selesai molany, cara selanjutnya adalah pengecatan dengan menggunakan malam hari menggunakan canting (dipegang/ditempel) dan mengikuti polanya.
Langkah selanjutnya, lapisi bagian yang akan diberi warna putih (tidak diwarnai) dengan lilin. Tidak bisa untuk bagian yang halus, atau menyikat bagian yang lebih besar. Tujuannya agar pada saat bahan dicelupkan ke dalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terpengaruh.
Tahap selanjutnya proses pewarnaan yang pertama adalah dengan mencelupkan bagian atau kain tanpa lilin pada warna yang dipilih.
Setelah dicelupkan, kain dijemur dan dikeringkan.
Setelah kering dilakukan kembali proses pembatikan yaitu pengecatan dengan menggunakan canting dengan lilin untuk menutupi bagian yang akan dipertahankan pada proses pewarnaan pertama.
Kemudian dilanjutkan dengan proses pewarnaan warna selanjutnya.
Proses selanjutnya adalah menghilangkan lilin pada kain dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas di atas tungku.
Setelah kain bersih dari lilin, lalu kering, proses membatik dapat dilakukan kembali dengan menutup lilin (tentunya menggunakan alat canting) untuk menahan warna (pilihan pertama dan kedua)
Proses pembukaan dan juga penutupan lilin malam dapat dilakukan berulang kali sesuai dengan kuantitas warna dan kerumitan motif yang dipilih.
Proses selanjutnya adalah perebusan, dimana kain yang sudah berubah warna direbus dengan air panas sempurna. Tujuannya untuk menghilangkan lapisan lilin sehingga motif yang sudah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu khawatir, pewarnaan ini tidak akan mempengaruhi warna motif yang sudah Anda gambar, karena bagian atas kain masih dilapisi lapisan tipis (lilin tidak luntur seluruhnya). Setelah selesai, Anda bisa menggunakan batik tersebut.
Proses terakhir adalah mencuci kain batik Bali kemudian mengeringkannya dengan cara dijemur sebelum digunakan dan dipakai.
happy wheels demo